Rapat Paripurna DPRD Lampung Bahas Jawaban Gubernur atas Raperda APBD dan Investasi

DL/Bandarlampung/Politik
--- DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat paripurna Pembicaraan Tingkat I,
Jawaban Gubernur Lampung terhadap Pemandangan Umum dari fraksi-fraksi DPRD
Provinsi Lampung terhadap Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2024.
Kemudian pembahasan 2 Raperda Prakarsa Pemprov Lampung
yaitu Raperda Tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal dan
Raperda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lampung Tahun 2025-2029.
Rapat Paripurna tersebut digelar di ruang sidang DPRD Provinsi Lampung
dan dihadiri Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, Rabu (2/7/2025).
Wakil Gubernur Lampung dalam kesempatan tersebut
menyampaikan ucapan terima kasih atas masukan, apresiasi, kritik, dan saran
yang disampaikan oleh semua Fraksi di DPRD Provinsi Lampung.
"Kami percaya bahwa semua hal yang disampaikan bertujuan untuk
menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Rancangan Peraturan Daerah yang telah
kami sampaikan," ujarnya.
"Masukan tersebut juga penting untuk memperbaiki penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam menghadapi masalah yang ada dan memastikan pelayanan
kepada masyarakat berjalan sesuai tujuan bersama," tuturnya.
Terhadap
Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Lampung pada Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2024, Wagub
menyampaikan Pemprov Lampung menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak atas dukungannya dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) dari BPK RI yang ke-11 kalinya.
"Ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak,
termasuk Legislatif, yang memastikan kami tetap bekerja sesuai peraturan yang
berlaku. Kerja keras kita semua adalah kunci untuk terus mempertahankan
prestasi ini dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah,"
ungkapnya.
Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi, penurunan
kemiskinan, dan penciptaan lapangan pekerjaan, Pemprov Lampung juga terus
bekerja keras melalui program yang telah disusun bersama Eksekutif dan
Legislatif.
"Kami berharap perangkat daerah dapat beradaptasi
dan melakukan perubahan agar target pembangunan daerah dapat tercapai meskipun
dengan keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, kolaborasi dengan semua pihak
terkait sangat penting," harapnya.
Pada jawaban Gubernur atas pemandangan umum fraksi-fraksi
DPRD Provinsi Lampung terhadap 2 Raperda Prakarsa Pemerintah Provinsi Lampung
terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung
Tahun 2025-2029, Pemprov Lampung menyatakan sependapat pada sejumlah fraksi
yang telah menyampaikan pemandangannya.
"Penguatan kapasitas fiskal dalam kerangka pendanaan
pembangunan daerah, kami terus berupaya untuk menjaga kesinambungan fiskal
dengan mengedepankan alternatif skema pembiayaan non-APBD, antara lain melalui
Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), optimalisasi CSR, pinjaman
daerah, sinergi dengan BUMN/BUMD, serta pendanaan hijau (Green Finance) yang
berkelanjutan," ucapnya.
RPJMD Provinsi Lampung juga akan difokuskan pada
pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan rakyat, pembangunan
infrastruktur, dan penguatan daya saing daerah yang mengacu Asta Cita yang
merupakan keterpaduan antara kebijakan pusat dan daerah dalam RPJMN 2025-2029
dan RPJPD Provinsi Lampung Tahun 2025 erfokus -2045 yang bpada kemiskinan,
ketimpangan, kesehatan, pendidikan dan tata kelola pemerintahan.
Terhadap saran dan pertanyaan dari sejumlah fraski, Wagub
menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan terus melakukan strategi
kolaborasi masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi.
"Program Prioritas telah disusun berdasarkan
permasalahan dan isu strategis daerah, serta terus mengarustamakan keluarga dan
kelompok rentan berdasarkan SDGS, dan Tata kelola pemerintahan dan efektif dan
berintegritas," jelasnya.
"Hal ini
bukan hanya soal peningkatan pendapatan, tetapi juga menyangkut penyediaan
akses dasar terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih, dan perumahan layak.
Pendekatan yang holistik dan lintas sektor dilakukan agar intervensi terhadap
kelompok paling miskin bisa efektif dan berkelanjutan," jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi akan difokuskan pada strategi
penguatan sektor unggulan daerah, peningkatan nilai tambah produk lokal,
percepatan realisasi investasi, dan pengembangan ekonomi kreatif serta UMKM.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pemerintah Provinsi Lampung
juga akan melakukan beberapa strategi dengan meningkatkan standar pendidikan,
kesehatan, dan pengembangan kapasitas individu di seluruh lapisan masyarakat.
Layanan kesehatan diperkuat dengan memperluas akses ke fasilitas kesehatan yang
lebih baik.
Kondisi jalan provinsi juga menjadi prioritas peningkatan
kemantapan jalan dan konektivitas khususnya ruas-ruas penghubung sentra
produksi, kawasan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Provinsi Lampung juga akan memperkuat
kolaborasi lintas sektor dengan dukungan DPRD sebagai bagian dari upaya untuk
membuka lapangan kerja dan memperluas kesempatan berusaha.
Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk membuka ruang
kolaborasi yang lebih luas, baik dengan DPRD, investor, maupun pemerintah
pusat, agar semangat awal pembangunan Kota Baru tetap terjaga.
"Kami percaya, dengan dukungan dan masukan dari
DPRD, kawasan ini dapat diarahkan ulang menjadi bagian dari solusi jangka panjang
pembangunan perkotaan di Provinsi Lampung," tegasnya.
Pada pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Ranperda
tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal, Pemerintah Provinsi
Lampung menyambut baik semangat DPRD yang mendorong terciptanya iklim investasi
yang kondusif, inklusif, dan berpihak kepada potensi unggulan daerah.
"Kami apresiasi perhatian dari Fraksi PKB, Fraksi
Golkar, Fraksi PAN, Fraksi Gerindra, Fraksi Nasdem, Fraksi Demokrat, Fraksi PDI
Perjuangan, dan Fraksi PKS bahwa Pemprov Lampung terus berkomitmen menjadikan
provinsi ini sebagai daerah yang ramah terhadap investasi, tidak hanya melalui
penyederhanaan perizinan dan regulasi, tetapi juga pendampingan dan
perlindungan terhadap UMKM lokal, agar investasi yang masuk tidak justru
mematikan usaha rakyat kecil yang sudah berjalan," ucapnya.
Wagub juga meyakini bahwa kemudahan investasi ini akan
menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan kerja
yang luas, meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, serta menghadirkan
pelayanan publik yang semakin berkualitas. (tim)
Comments